Just dan Only pada dasarnya punya makna yang sama yaitu hanya/cuma. Tapi apakah selalu begitu? Let’s see!
Just:
- Hanya, I just need two bags. (Aku hanya perlu dua buah tas.)
- Pas/sempurna, The taste of the cake is just perfect. ( Rasa kuenya pas/sempurna.)
- Tidak jauh/dekat sekali (jarak), The taxi stopped just in front of me. (Taksi berhenti tidak jauh di depanku.)
- Tepat/baru saja (waktu), I've just missed the last train. (Aku baru saja ketinggalan kereta terakhir.)
Only:
- Hanya,
- Hanya satu tanpa yang lain.
Contoh:
1. I only need two bags. (Aku hanya perlu dua buah tas.)
Only dan Just bisa digunakan secara bergantian jika kita bermaksud ingin mengatakan ‘’hanya’’.
2. I just have one dictionary = I only have one dictionary. (Aku hanya punya satu kamus.)
Namun tidak selamanya just dan only bisa saling menggantikan, lihat contoh di bawah ini:
- I just come to speak with you.
- I only come to speak with you.
Just di kalimat 1 memberikan kesan sopan dan memperhalus kalimat, tanpa menegaskan "hanya".
Contoh lain: Can I just ask you a question? (Boleh saya bertanya?)
Only di kalimat 2 memberi kesan tegas bahwa saya hanya datang untuk berbicara dengan kamu, tidak mau melakukan hal lain.
Note:
Just/Only, diletakkan di antara subject dan kata kerja.
Only just bisa berarti baru saja, hanya sedikit perbedaan (waktu).
Contoh:
The movie has only just begun. (Filmnya baru saja mulai).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar